Senin, 16 Februari 2009

asal-muasal ucapan-ucapan khas bahasa pergaulan anak-anak sekarang

TAHUKAH Anda, bagaimana asal-muasal ucapan-ucapan khas bahasa pergaulan anak-anak sekarang? Simak berikut ini:

* Nih Yee...

Ucapan ini terkenal di tahun 1980-an, kalau tidak salah tepatnya November 1985, pertama kali diucapkan oleh pelawak Diran, kemudian dijadikan bahan lelucon oleh Euis Darliah.

* Memble dan Kece

Istilah ini ciptaan khas Jaja Mihardja di tahun 1986, kemudian dimainkan dalam film Memble tapi Kece yang diperankan oleh Jaja Mihardja sendiri dan Dorce Gamalama.

* Booo...

Ini ucapan populer di pertengahan awal 1990-an, pertama dipoplerkan oleh grup GSP. Kalau tidak salah yang pertama kali mengucapkan itu Hennyta Tarigan dan Rina Gunawan, kemudian kata-kata ini dipopulerkan oleh grup Lenong Rumpi. Kata ini populer dalam lingkungan pergaulan artis, Titi DJ-lah orang yang benar-benar memopulerkannya.

* Nek...

Setelah kata-kata Boo, tak lama kemudian muncul kata-kata Nek. Bagi generasi yang SMA- nya di pertengahan 1990-an pasti mengalami bagaimana populernya kata-kata ini. Ucapan Nek pertama kali diucapkan oleh Budi Hartadi, seorang remaja di kawasan Kebayoran yang tinggal sama neneknya, maka dia sering mengucapkan kata Nek. Kebetulan dia latah, sehingga setiap ngomong dia mengucapkan Nek... "Nek... eh lo mau ke menong Nek?" itu contohnya, si Budi ngomong ke temannya.

Si Budi ini senang bergaul di kawasan Jalan Tjokroaminoto, Menteng. Nah, kebetulan ada banci menteng yang mendengar, kemudian si banci itu mengikuti kata-kata si Budi.

* Jayus

Di akhir dekade 1990-an dan di awal abad 21, ucapan Jayus sangat populer. Kata ini artinya lawakan yang tidak lucu, garing atawa tingkah laku yang mau melucu tapi tidak lucu. Orang yang mengucapkan kata ini awalnya adalah kelompok anak SMA yang bergaul di sekitaran Kemang. Konon ada seseorang bernama Herman Setiabudhi, dia dipanggil teman-temannya Jayus karena bapaknya bernama Jayus Kelana, seorang pelukis di kawasan Blok M. Si Herman alias Jayus ini kalau melawak tidak pernah lucu.

Temannya yang bernama Sonny Hassan alias Oni Acan sering mengomentari tiap lawakan yang tidak lucu dengan celetukan Jayus. Ucapan Oni Acan inilah yang kemudian diikuti teman-teman setongkrongannya di daerah Sajam, Kemang, kemudian merambat populer di lingkungan anak-anak SMA sekitar Melawai. Puncaknya pas ada acara PL Fair2000 kata-kata Jayus ini banyak di ucapkan.

* Jaim

Ucapan Jaim ini di populerkan oleh Bapak Drs Sutoko Purwosasmito, seorang pejabat di sebuah departemen yang selalu mengucapkan kepada anak buahnya untuk menjaga tingkah laku. Pada suatu hari, Pak Pur, begitu dia sering dipanggil, berpidato di hadapan anak buahnya untuk Jaim. Inilah kutipan kata-katanya: "Saudara-saudara sebagai pegawai negeri kita harus Jaim. Apa itu Jaim? Jaim itu ya... Jaga Image."

Itulah awal kata-kata Jaim populer, kemudian seorang anak buah Pak Pur, Bapak Dharmawan Sutanto, yang punya anak bernama Santi Indraswara pernah memarahi Santi agar tidak terlalu mengumbar diri di depan teman-teman cowoknya. "San, kamu kalau jadi cewek harus Jaim!" Santi bengong dengan muka begonia. Dia Tanya: "Pak, Jaim itu apa sih?" Pak Dhar langsung keluar kamar Santi, sembari ngomong, "Jaim itu Jaga Image."

Nah, hari Seninnya Santi ikut upacara bendera di sekolah. Dia ditugasi jadi pembaca UUD 1945. Di akhir kata, dia tak sengaja mengucapkan, "Jaim doong..."

Kepala sekolahnya langsung menoleh ke Santi dan tanya, "Apa tuh Jaim?" Santi dengan santai menjawab, "Jaga Image, Pak." Eh, si kepala sekolah dengan muka bego juga cuma bias berucap, "Ooohh..."

* Gitu Loh (GL)

Kata GL pertama kali diucapkan oleh Gina Natasha, seorang remaja SMP di kawasan Kebayoran. Gina ini punya kakak bernama Ronny Baskara, seorang pekerja event organizer. Nah, si Ronny ini punya teman kantor bernama Siska Utami. Pada suatu saat, Siska bertandang ke rumah Ronny. Begitu ketemu si Gina, Siska Tanya, "Kakakmu mana?" Si Gina menjawab, "Di kamar, Gitu Loooohhh!" Kemudian saat ditanya lagi, "Eh Gina kelas berapa?" Si Gina menjawab, "Kelas dua SMP Gitu looohhh."

Sebagai tamu, Siska terus tanya ke Gina, "Kalau yang benerin genteng bocor siapa?" Gina menjawab, "Siapa aja Gitu Looohhh." Sampai sebelas pertanyaan selanjutnya si Gina menjawab dengan kata-kata Gitu Looohh.

Esoknya Siska di kantor ikut-ikutan latah dia mengucapkan kata Gitu Loooohhh di tiap akhir dia ngomong.

Wekekekeke..artikel ini dapet dari email gitu loooccchhh..

Jumat, 13 Februari 2009

Ketika Allah Berkata Tidak

Ya Allah ambillah kesombonganku dariku
Allah berkata, “Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya.”

Ya Allah sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat
Allah berkata, “Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara.”

Ya Allah beri aku kesabaran
Allah berkata, “Tidak. Kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan; tidak diberikan, kau harus meraihnya sendiri.”

Ya Allah beri aku kebahagiaan
Allah berkata, “Tidak. Kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri untuk menghargai keberkahan itu.”

Ya Allah jauhkan aku dari kesusahan
Allah berkata, “Tidak. Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada Ku.”

Ya Allah beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat
Allah berkata, “Tidak. Aku beri kau kehidupan supaya kau menikmati segala hal.”

Ya Allah bantu aku MENCINTAI orang lain, sebesar cintaMu padaku
Allah berkata… “Akhirnya kau mengerti !”

Kadang kala kita berpikir bahwa Allah tidak adil, kita telah susah payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak ada hasilnya. Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan-bahkan ratusan lamaran telah kita kirimkan tak ada jawaban sama sekali — orang lain dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan. Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan jabatan, tapi justru orang lain yang mendapatkannya-tanpa susah payah.

Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir dengan penolakkan dan kegagalan, orang lain dengan mudah berganti pasangan. Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhanlah yang terus meningkat.

Coba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam dan pilek, lalu kita melihat tukang es. Kita yang sedang panas badannya merasa haus dan merasa dengan minum es dapat mengobati rasa demam (maklum anak kecil). Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada Allah) dan merengek agar dibelikan es. Orangtua kita tentu lebih tahu kalau es dapat memperparah penyakit kita. Tentu dengan segala dalih kita tidak dibelikan es. Orangtua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh minum es yang lezat itu. Begitu pula dengan Allah, segala yang kita minta Allah tahu apa yang paling baik bagi kita. Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Allah mengabulkannya. Karena Allah tahu yang terbaik yang kita tidak tahu. Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari “pilek” dan “demam”…. dan terus berdoa.

Rabu, 11 Februari 2009

Gedung yang dibuat untuk menggantikan alat rontgen...

hooaahhhhmmmm pagi" kok udah ada yang bikin bete (padahal tiap hari juga bete...) duuhhh tiap hari kok bete tok gemana seeeeh... hmmmm dari pada ngurusi yang gak penting mending cek email aja dehhhh.....

cringggg (nemu bahan buat posting dipagi buta yang udah bikin bete). Para nyophyphobia yang budiman untuk pagi ini ada poto yang heboh loh (versi saya seeehh hiksss...melasss). ini dia poto gedung" yang dibuat sedemikian rupa sehingga (blepotaaannnn ngomongnyaaaaa) pokoknya intinya nih gedung mirip ama perabotan yang ada di tubuh kita..

intip yyuuuuukkkk.....

ini dia yang kite tunggu"

gedung e kayak mummiii ihh syereeemm

syumakin tampak kalo mirip ma mummu eh salah mummi

tampak dari juwauhhhh

tuh besar kaannn gedongnyeh

bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian ini loh gigi (hwahwhahwah ga ngerti maksute)

hayooo sapa yang tau ini gambar apa????

uw00000www kita ada dimana neehhhh??


syumakin kedalam syumakin horor... pak-pak ini apa yahhh?

wuuhuuwuwuwhuhuu orang ama giginya kok lebih besar giginya yahhh

ini apaaaaa?

wekksss jadi pengen ikut nimbrung gimana rasanya rapat di ruang otak

ibu-ibu tolong diperhatikan ini adalah salah satu organ tubuh kita yaitu......


heiii ojo ditarikkk loro ndukkk

Jumat, 06 Februari 2009

Awas! Facebook Jual Data Pribadi Anda

Kamis, 5 Februari 2009 | 10:22 WIB

Untuk Anda yang tergabung dengan situs jejaring sosial Facebook, harap berhati-hati. Pasalnya Facebook telah berencana bakal mengeksploitasi data pribadi anggotanya menggunakan penelitian database terbesar di dunia.

Sebelumnya Facebook telah berusaha meraup keuntungan melalui bisnis iklan online, namun setelah melakukan diskusi dengan para pemimpin bisnis pada World Economic Forum di Davos, Facebook telah membuat strategi baru.

Dari wawancara yang dilakukan dengan The Sunday Telegraph, Randy Zuckerberg (Direktur Global Facebook) sekaligus saudara kandung dari Mark Zuckerberg yang berusia 24 tahun, mengemukakan kalau banyak perusahaan multinasional yang tertarik karena Facebook. Apa sebab? Pasalnya Facebook mampu mendapatkan informasi real-time dari anggotanya dalam waktu yang terbilang cepat.

Perusahaan dapat menyeleksi calon karyawan berdasarkan data spesifik pada Facebook, apakah mereka masih lajang atau menikah, umur, bahkan orientasi seksual sekalipun.

Kehadiran Facebook sebelumnya lebih dikenal sebagai situs yang digunakan pelajar atau anak muda. Namun kini asumsi itu dapat ditepis, Facebook telah memiliki anggota 150 juta pengguna dan kini dipromosikan sebagai situs "serius dan berwawasan" bagi anggota dewasa dengan demografi yang berguna bagi pasar. Nah, untuk para pengguna situs jejaring sosial sebaiknya harap berhati-hati dalam mengisi identitas pribadi.

http://www.infokomputer.com

Listrik Tenaga Gravitasi Hebohkan Pamekasan



Selasa, 3 Februari 2009 | 22:50 WIB

PAMEKASAN, SELASA—Setelah pembangkit listrik Jodhipati buatan Djoko Suprapto, kini giliran pembangkit listrik tenaga gravitasi yang kini mulai membuat heboh. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, bahkan memastikan akan membantu pengurusan paten penemuan energi listrik tenaga gravitasi oleh Djoko Pasiro (40) warga Kampung Pongkoran, Kelurahan Gladak Anyar, Kecamatan Kota, Pamekasan itu.


"Kami akan membantu mengurus semua kelengkapan administrasinya untuk mendapatkan hak paten atas temuan Pak Djoko ini," kata Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumberdaya Manusia Pemkab, Drs. Abd Razak Bahman, Selasa (3/2).

Bahkan, kata mantan Kabag Kesra itu, Pemkab juga akan menyediakan dana khusus dari APBD. Sebab penemuan energi listrik tenaga gravitasi Djoko Pasiro tersebut juga merupakan aset bagi pemerintah daerah dan warga Madura pada umumnya.

"Kalau dimanfaatkan secara optimal dengan modal yang cukup, saya yakin di Madura, khususnya di Pamekasan tidak akan pernah kekurangan energi listrik," katanya.

Dalam penemuannya, Djoko mengandalkan gravitasi bumi untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik tersebut murni berasal dari kekuatan alam dan tidak ada bahan bakar minyak (BBM) yang digunakan untuk menggerakkan mekanik penarik dinamo generator.

Menurut Abd Razak Bahman, temuan Djoko Pasiro tersebut, memang murni merupakan temuan teknologi canggih, bukan rekayasa sebagaimana pernah terjadi di daerah lain. Hal itu setelah Pemkab dan Bupati Pamekasan meninjau langsung ke rumah Djoko Pasiro, Senin (2/2).

"Dari hasil kunjungan itulah bupati lalu memerintahkan kami untuk menguruskan hak paten hasil kekayaan intelektual Pak Siro ini. Sekaligus dengan dananya. Sebab dia sendiri merasa kesulitan untuk mengurusnya," katanya.

Temuan energi listrik tenaga gravitasi yang spektakuler warga Kelurahan Gladak Anyar itu, kini sudah dimanfaatkan penerangan kebutuhan listrik di rumahnya dan tetangga sekitar Djoko Pasiro di Kampung Patemun. Terkait penemuannya itu, Djoko menyatakan kesiapannya diuji secara ilmiah.

Bahkan warga yang kesehariannya bekerja sebagai tukang servis elektronik itu juga mengaku pernah mempresentasikan penemuannya itu di Yogyakarta di sebuah lembaga penelitian teknologi. Bahkan ketika itu temuan Djoko tersebut sudah ditawar Rp5 miliar, tapi lulusan Sekolah Teknik Mesin (STM) Pamekasan itu menolak dengan alasan ingin mengembangkannya di Madura.

"Dengan uang sejumlah itu saya bisa membeli rumah baru dan fasilitas lainnya, tapi saya tetap merasa rugi. Sebab saya seolah tidak punya temuan, karena menjadi milik orang lain," terangnya.

Menurut Djoko Pasiro, temuan itu merupakan hasil penelitian yang ia lakukan selama puluhan tahun, sejak belajar di bangku sekolah.

"Saya bersedia menjelaskan secara ilmiah dan mempraktekkan ke publik nantinya apabila temuan saya sudah memiliki hak cipta," katanya menjelaskan.

Selain akan menguruskan hak patennya, Pemkab juga berjanji akan membantu Djoko untuk mencarikan investor nantinya.

"Kami berharap, kalaupun nanti sudah ada investor setelah ada hak paten, pengembangan lebih lanjut tetap di Pamekasan. Sehingga, kalau harus diproduksi masal, pabriknya harus di sini," kata Bupati Pamekasan Kholilurrahman.

Menurut Djoko Pasiro, pihaknya sudah menyiapkan tujuh tipe dari temuannya itu dan semuanya sudah dihitung secara ilmiah. Masing-masing tipe menunjukkan besarnya watt yang akan dihasilkan. Yakni antara 2.500 watt untuk hingga ribuan megawatt dengan biaya sekitar Rp 15 juta hingga ratusan juta rupiah bergantung pada tipe masing-masing.

"Kalau tipe yang menghasilkan 2.500 watt seperti yang sudah saya coba itu hanya Rp15 juta. Tapi kalo hingga tipe yang ribuan megawatt tentunya kisaran ratusan juta," terangnya.
http://sains.kompas.com

"Upadi", Semacam Mencari, Semacam Riang

Upadi artinya semacam mencari. Apakah dengan semacam riang kau nanti akan mencari-cari pemahaman dari halaman-halaman buku ini, tapi tak pah...